Konfigurasi RIP: dasar-dasar

Hanya diperlukan 2 langkah untuk mengkonfigurasi RIP:

  1. Meng-enable RIP dengan perintah router rip.
  2. Menentukan setiap network major yang akan digunakan untuk menjalankan RIP dengan perintah network. Gambar berikut menunjukkan sebuah network dengan 4 router dengan 4 nomor network major.

1-topology-rip-basic2

Perintah yang diperlukan untuk meng-enable RIP pada router A ditampilkan pada contoh berikut

A#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
A(config)#router rip
A(config-router)#network 172.17.0.0
A(config-router)#^Z
A#

B juga memiliki 2 subnet dengan network major yang sama dan akan dikonfigurasi seperti berikut:

B#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
B(config)#router rip
B(config-router)#network 172.17.0.0
B(config-router)#^Z
B#

Mengeksekusi perintah router akan membawa router kedalam mode config-router, hal ini diindikasikan oleh prompt pada router. Sifat nature classful dari RIP dan penyembunyian subnet pada network boundaries maksudnya adalah bahwa tidak akan ada subnet yang ditetapkan dengan perintah network. Hanya address network major kelas A,B,atau C. RIP dapat berjalan pada setiap interface yang dikonfigurasi dengan address apapun yang termasuk anggota dari network yang ditetapkan pada perintah network.

A terhubung pada 2 network major 10.0.0.0 dan 192.168.83.0. Karena itu, kedua network harus ditentukan seperti pada contoh berikut:

A#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
A(config)#router rip
A(config-router)#network 192.168.83.0
A(config-router)#network 10.0.0.0
A(config-router)#^Z
A#

Andy terhubung pada network major 192.168.83.0, dan terhubung pada 2 subnet dari network major 192.168.12.0 dan terhubung pada 2 subnet dari network major 172.17.0.0

B#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
B(config)#router rip
B(config-router)#network 172.17.0.0
B(config-router)#network 192.168.12.0
B(config-router)#network 192.168.83.0
B(config-router)#^Z
B#

Pada contoh dibawah ini, perintah debug ip rip telah dieksekusi pada router Andy. Hal yang menarik disini adalah penyembunyian subnet yang dilakukan oleh router. Subnet 192.168.12.64192.168.12.192 di advertise diantara interface e0/0 dan e0/2, yang keduanya berada dibawah major network 192.168.12.0, tetapi subnet-subnet tersebut di summarize saat update dikirim keluar melalui e0/1,s1/0,dan s1/0, yang kesemuanya berada pada network yang berbeda. Begitu juga, network 192.168.83.0 dan 172.17.0.0 di summarize melintasi batasan-batasan classful. Perhatikan juga bahwa Andy menerima summary route untuk network 10.0.0.0 dari Barney. Dan terakhir, split horizon dapat diamati disini. Misalnya, advertisement yang menuju Barney melalui e0/1 tidak berisi network 10.0.0.0 ataupun 192.168.83.0. dan

Setting RIP Mikrotik

Dynamic routing menggunakan protocol-protokol informasi special guna secara otomatis mengupdate tabel routing dengan rute-rute yang sudah diketahui per router. Protocol-protokol ini dikelompokkan berdasarkan apakah mereka berupa IGP (Interior Gateway Protocol) atau EGP (Exterior Gateway Protocol). IGP digunakan untuk mendistibusikan informasi routing dalam sebuah autonomous system (AS), contohnya protocol RIP dan OSPF. Sedangkan EGP digunakan oleh inter-AS routing, dengan demikian masing-masing AS dapat saling mengenal satu sama lainnya, contohnya protocol EGP dan BGP

1. Addressing dan Routing pada masing-masing PC

1.1 Pada Router LAN (GATEWAY)
Pada konsol, ketikkan :
ip address add address=202.10.10.2/24 interface=ether2
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether1

1.2 Pada Router R2

Pada konsol, ketikkan :
ip address add address=202.10.10.1/24 interface=ether1
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2

1.3 Pada Client 1 (laptop sebelah kiri pada gambar)

IP address = 10.10.10.2
Netmask = 255.255.255.0
Gateway = 10.10.10.1

2. Pengujian koneksi sebelum menggunakan RIP pada ROUTER dari Cient

Masuk command promt, lalu ping ke alamat 202.20.20.1
Ping 202.20.20.1

Hasilnya: request timed out.,
Keadaan ini disebabkan karena jaringan lokal kita tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan luar bila alamat jaringan lokal kita tidak ada pada tabel routing router jaringan seberang, maka komunikasi antara kedua host tidak akan terjadi.

3. Konfigurasi RIP pada Router

3.1 Router(R1)
Pada konsol router, masukanlah konfigurasi RIP dengan mengetikkan perintah dibawah ini pada konsol,
Routing rip interface add interface=ether2
Routing rip neighbor add address=202.10.10.0
Routing rip network add address=0.0.0.0/0

Tabel routing R1 setelah RIP

3.2 Router(R2)

Pada konsol router, masukanlah konfigurasi RIP dengan mengetikkan perintah dibawah ini pada konsol,
Routing rip interface add interface=ether1
Routing rip neighbor add address=202.10.10.0
Routing rip network add address=0.0.0.0/0

Tabel routing R2 setelah RIP

4. Pengujian koneksi setelah menggunakan RIP

4.1 Pada Client1
Masuk command promt, lalu ping ke alamat 202.20.20.1
ping 202.20.20.1

Hasilnya, reply from 202.20.20.1: bytes=32 time………. Maka koneksi telah terhubung
Traceroute 20.20.20.1
Tracert 20.20.20.1

Koneksi RIP telah sukses dengan baik,

KESIMPULAN:
Ketika jumlah network yang dipegang seorang admin sangat banyak. Sangat tidak efektif bila pengisian table routing dilakukan secara static, pengisian table routing secara dinamik sangat efektif bila jumlah network yang dihubungkan sangat banyak dan konfigurasi dinamik routing sangat mudah dan tidak butuh waktu lama untuk konfigurasi, yang terpenting dalam pengkonfigurasian dinamik routing adalah, protocol yang digunakan dikedua belah pihak (Router satu dengan yang lain) harus sama.

Followers

Club Cooee
rachmanda by Informatika