Tarif Merosot, XL Kian Melesat
00.26
Rachmanda.Fachrur
, Posted in
Mobile komunikasi
,
0 Comments
Dengan diturunkannya tarif BlackBerry dari Rp 150 ribu jadi Rp 99 ribu, pendapatan data XL bukannya anjlok, malah sebaliknya. Penurunan tarif justru memicu pertumbuhan pendapatan data 271%.
Demikian sekilas laporan kinerja semester I-2010 PT XL Axiata Tbk. Operator seluler terbesar ketiga di Indonesia itu melaporkan kinerjanya pada semester pertama tahun ini telah menghasilkan laba bersih Rp 1,3 triliun. Meningkat 87% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan, pendapatan usaha XL secara year on year (YoY) meningkat 35% menjadi Rp 8,5 triliun. Sedangkan jumlah pelanggan YoY naik 43% menjadi 35,2 juta pelanggan.
EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, lanjut dia, juga mengalami pertumbuhan 73% YoY menjadi Rp 4,4 triliun. Sementara EBITDA marjin meningkat jadi 52% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu 41%.
"Pencapaian kami ini diakui oleh Finance Asia Magazine sebagai Top 5 Best Managed Companies," ujar Hasnul dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Senin (2/8/2010).
Sementara data yang memberi kontribusi 7% terhadap total pendapatan usaha, tahun ini juga mengalami pertumbuhan pendapatan 271% dibandingkan periode yang sama 2009 lalu. Menurut Hasnul, peningkatan salah satunya dipicu atas penurunan tarif langganan bulanan BlackBerry XL, dari Rp 150 ribu menjadi Rp 99 ribu.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas jaringan, XL juga telah mengimplementasikan teknologi Mobile Switching Center (MSC) Pool. Teknologi ini memungkinkan XL menangani total beban trafik tinggi selama jam-jam sibuk dan menyeimbangkan beban tersebut di masing-masing MSC yang ada.
Sepanjang semester I-2010, XL masih menurut Hasnul, terus melakukan pembayaran hutang-hutangnya baik yang sudah jatuh tempo maupun yang belum jatuh tempo dengan jumlah total US$ 219 juta dan Rp 900 miliar menggunakan arus kas internal.
Pada akhir semester I, saldo hutang XL menjadi Rp 11,4 triliun dengan ratio Hutang Bersih (Hutang berbunga dikurangi Kas) atau EBITDA sebesar 1,3x. Dalam situasi yang kompetitif ini, XL juga merevisi target 2010 untuk kedua kalinya dengan target pertumbuhan pendapatan usaha lebih dari 20% dan EBITDA marjin sekitar 50%.
Highlight XL Semester I-2010
Pendapatan usaha Rp 8,5 triliun (naik 35% YoY and 3% QoQ)
EBITDA Rp 4,4 triliun (naik 73% YoY dan 7% QoQ)
EBITDA Marjin 52%
Laba Bersih Rp 1,3 triliun (naik 87% YoY dan 21% QoQ)
Total Hutang sebesar Rp 11,4 triliun (naik 40% YoY dan 13% QoQ)
Total pelanggan 35,2 juta (naik 43% YoY dan 8% QoQ)
Jumlah outgoing minutes 41,3 miliar menit (naik 1% YoY)
Total ARPU Rp 34 ribu (naik 6% YoY)
Jumlah outgoing SMS 73,8 miliar (naik 209% YoY dan 29% QoQ)
Sumber:
Detikinet
0 Response to "Tarif Merosot, XL Kian Melesat"
Posting Komentar