Format and Partition Harddisk

Harddisk adalah suatu media/ hardware yang sangat diperlukan saat ini, bahkan sejak ditemukannya suatu perangkat komputer. Pada awalnya harddisk hanya punya kapasitas memori yang kecil. Namun seiring dengan perkembangan software yang begitu pesat maka harddisk pun dituntut untuk berkembang kapasitasnya menjadi lebih besar. Kalau yang dulu harddisk ukuran 200 MB sudah cukup untuk melakukan aplikasi OS Windows 95, maka sekarang untuk OS Windows Vista yang notabene minimal memerlukan ruang harddisk minimal 9 GB. Betapa perbedaan yang signifikan antara tahun 1995 dengan tahun 2006 (Windows 95 dengan windows Vista).

Pada waktu saya memasang Harddisk, tentunya harddisknya tidak berisi/kosong sama sekali. Apabila harddisknya sudah di format dan dipartisi, artinya harddisk ini adalah barang bekas. Sebelum saya menggunakan harddisk baru saya Yang harus dilakukan adalah memformatnya sebelum diinstal Operating Systemnya. Ada berbagai macam aplikasi/software format dan partisi harddisk, diantaranya Partition magic, paragon partition manager dll. Namun software tersebut harus berjalan di dalam suatu OS Windows. Dalam hal ini jika saya ingin langsung menggunakan software ini, artinya saya harus memposisikan harddisk baru sebagai slave di BIOS komputer. Sehingga saya akan dengan mudah memformat dan mempartisinya. Lalu bagaimana jika ini adalah harddisk pertama saya, atau harddisk di komputer saya sudah rusak???pasti akan bertanya2 gimana yah….????inilah yang pernah membuat penulis pusing karena penulis udah terbiasa menggunakan software partition magic. Tetapi karena software tersebut rusak, maka penulis kalang-kabut mencari solusinya…

Memang menggunakan langsung software pempartisi seperti Partition magic itu sangat mudah, tidak perlu pengetahuan lebih. Hanya tanya pada guru saya sebentar, saya pun akan mudah dan cepat mengerti. Namun kekurangannya adalah kebanyakan partition magic tidak dengan rapi memformat dan mempartisi harddisk tersebut. Ada kalanya harddisk tersebut memorinya ada yang hilang atau tak terbaca. Oleh karena itulah akhirnya penulis mulai bertanya ke teman2. Ternyata ada cara yang lebih mudah daripada partition magic dan bahkan lebih rapi dalam mempartisi sesuai dengan keinginan . Dalam hal ini anda bisa menggunakan FDISK yang ada dalam mode MS DOS. Di sini saya akan diajarkan bagaimana cara membuat partisi harddisk berdasarkan pengetahuan mengenai MS DOS. Memang bagi orang awam yang belum pernah menggunakannya pertama kali akan merasa bingung, tetapi setelah saya mencobanya saya tidak akan kecewa. Saya aja mempelajarinya itu dengan sungguh, meskipun serumpun tapi ada beberapa kata yang kurang familiar di dengar sehingga agak sedikit mempersulit penulis untuk memahaminya.

Untuk menggunakan FDISK harus memerlukan suatu bootable disk Windows 98 untuk masuk mode DOS. Setelah masuk mode DOS ketiklah “fdisk”. Maka akan muncul layar pertama yang menyatakan setuju atau tidak untuk memakai partisi FAT32. Kalau setuju memilih FAT 32 maka nantinya bisa menginsatl windows 98 ke atas, namun jika tidak setuju hanya bisa menginstal windows 98 ke bawah(older version). Bila setuju maka saya masuk ke pilihan untuk membuat partisi primary, extended dan logical harddisk. Ketiga bagian dari partisi ini punya fungsi yang berbeda. Kalau primary harddisk biasanya berisi file2 sistem untuk sistem operasi. Sedangkan extended berisi informasi kapasitas logical harddisk yang tersisa. Misal partisi primary sudah terisi 25 % maka partisi extendednya berisi 75% partisi logical. Untuk mengecek status harddisk apakah masih baru ataukan bekas bisa tekan tombol “4” lalu tekan “enter”. Jika tertulis no partition available maka harddisk ini belum digunakan.

^Jadi inilah langkah2nya^:

1. Buatlah partisi primary harddisknya terlebih dahulu, yang perlu diperhatikan disini adalah harus perhatikan dengan baik instruksi. Instruksi yang paling rentan adalah opsi untuk membagi/partisi atau tetap menggunakan keseluruhan isi harddisk tanpa partisi. Suatu kerugian akan saya dapatkan apabila menyetujui untuk tidak mempartisi, jadi harus menolaknya sehingga bisa mempartisi harddisk. Saya akan diberi keleluasaan memilih kapasitas primary harddisk yang diperlukan, saran penulis tulis dalam persen aja biar ngga bingung.

2. Setelah selesai maka buatlah partisi extendednya. Di sini ya kan saja petunjuknya, jangan di ubah2. Karena ini akan menentukan sisa harddisk yang tersisa untuk dipartisi. Set aja 100%.

3. Lalu setelah selesai, buatlah partisi logical harddsiknya, sekarang tinggal terserah anda untuk membuat persentasi harddisk yang diperlukan. bisa membuat banyaknya partisi sesuai kehendak . Di sini disediakan dari C sampai Z.

4. Setelah semua selesai maka tinggal menyelesaikan tahap akhir yaitu melakukan format di tiap partisi. Caranya untuk drive C ketik “format c:/s/c”. Sedangkan untuk drive D dan seterusnya ketik “format d:/c”. Apa bedanya antara format drive C dan D seterusnya??? Bedanya dengan menambah huruf S artinya anda membuat format dan salinan perintah utnuk sistem operasi di drive C. Sedangkan drive D dan seterusnya kan tidak untuk di instal sistem operasi.

Followers

Club Cooee
rachmanda by Informatika