Musik, Tekhnologi, Dan Internet (2)


a.a Sejarah musik dunia

Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.
 Perkembangan Musik Dunia
Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi upacara-upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga un tuk urusan duniawi

PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :
• Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius.

Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.

• Zaman Renaisance (1500 – 1600)
Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance artinya Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.
3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.
4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.

• Zaman Barok dan Rokoko
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.

Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :
 Johan Sebastian Bach
Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:
1. St. Mathew Passion.
2. Misa dalam b minor.
3. 13 buah konser piano dengan orkes
4. 6 buah Konserto Brandenburg

Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumental.

Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig

 George Fredrick Haendel

Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya yang terkenal adalah ;

1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.
2. Water Musik (Musik Air).
3. Fire Work Music (Musik Petasan).
Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia meninggal di London dan dimakamkan di Westminster Abbey.

 Zaman Klasik (1750 – 1820)
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko. Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
a) Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.
b) Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
c) Pemakaian Ornamentik dibatasi
d) Penggunaan Accodr 3 nada.
Komponis-komponis pada Zaman Klasik antara lain :
 Frans Joseph Haydn (1732 – 1809),
Lahir di Rohrau Austria, ia meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina Austria. Karya ciptaannya yaitu : Sonata piano, 87 buah kuartet, 24 buah opera, 100 buah simfoni, yang paling terkenal adalah The Surprisse Sympony. Dalam sejarah musik, Joseph Haydn termashur sebagai Bapak Simfony yang mewujudkan bentuk orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina ia diakui sebagai Komponis Austria yang handal.
 Wolfgang Amandeus Mozart (1756 – 1791)
Lahir pada tanggal 27 januari 1756 di Salzburg Austria, meninggal tanggal 5 Desember 1791 di Wina Austria. Hasil karyanya adalah : Requiem Mars, 40 buah Simfony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola Alto, Konserto Piano. Pada usia 3 tahun ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan accor pada hrpsikord. Pada usia 5 tahun ia telah mulai menciptakan lagu dan muncul didepan umum pada usia 6 tahun, kemudian bersama saudara perempuannya mengadakan Tour keliling Eropa. Pada tahun 1781 ia pindah ke kota Wina dan mengarang ciptaan-ciptaannya yang termaahur. Permainannya sangat menakjubkan, sehingga dijiluki Anak Ajaib. Biarpun memperoleh banyak sukses, tapi ia sangat miskin dan dalam keadaan yang sengsara, ia meninggal di Wina dalam usia 35 tahun dan dikuburkan di pekuburan fakir miskin. Ia menulis banyak komposisi dalam bentuk yang berbeda-beda tetapi berpegang kuat pada gaya klasik murni.
 Zaman Romantik (1820 – 1900)
Musik romantic sangat mementingkan perasaan yang subyaktif. Musik bukan saja dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai. Komponis-komponis pada Zaman romantic adalah :
a) Ludwig Von Bethoven dari Jerman.
b) Franz Peter Schubert dari Wina.
c) Francois Fredrick Chopin dari Polandia
d) Robert Alexander Schumann dari jerman.
e) Johanes Brahms dari Hamburg Jerman.

Riwayat Haidup Komponis Zaman Romantik :
 Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827)
Lahir Desember 1770 di Bonn Jerman, ia meninggal tanggal 26 Maret 1827 di Wina Austria. Ia menamakan dirinya sebagai Pujangga Nada. Sejak usia 4 tahun dia belajar musik dibawah asuhan ayanhnya. Pada usia 17 tahun ia pergi ke Wina menemui komponis Mozart, kemudian Mozart memberi bimbingan musik kepadanya, sehingga ia dapat menjadi pemain musik yang baik danm komonis yang berbakat. Pada usia 30 tahun pendengarannya mulai berkurang, dan usia 50 tahun pendengarannya tuli sama sekali. Pada waktu ciptaannya Ninth Symphonies lahir, ia tidak mampu lagi mendengarkan hasil karyanya itu. Pada tanggal 26 Maret 1827, dia meninggal di Wina. Ia hidup dengan sangat menderita, tetapi mampu menciptakan Sonata dunia yang paling indah. Hasil ciptaannya antara lain :

- 5 buah sonata cello dan piano.
- 9 buah symfoni
- 32 sonata piano.
 Franz Peter Scubert (1797 – 1828)
Lahir di Wina 31 Januari 1797, dia meninggal tanggal 19 Desember 1828, ciptaannya antara lain : Ave Maria, The Erl King, Antinghed Symphony, Gretchen At The Spining Sheel, The Wild Rose. Schubert mempunyai suara yang merdu dan menjadi penyayi paduan suara Imperial Choir. Kemudian ia memperdalam pengetahuan musiknya dibidang komposisi. Pada waktu meninggal, Ia tidak dikenal orang banyak dan berpasan agar dikuburkan dekat makan Beethoven. Dia meninggalkan 100 buah hasil karyanya, kebanyakan lagu-lagu solo.
 Wilhelm Richard Wagner (1813 – 1883)
Lahir tanggal 22 Mei 1813 di Leipzig Jerman, meninggal 13 Februari 1883 di Venesia. Hasil ciptaannya antaralain : Tannhauser, Die Maistersinger Von Hurberg, Lohengrin, Der Fliegende Holander.
 Johannes Brahms (1883 – 1897)
Lahir 7 Mei 1883 di Hamburg Jerman, ia meninggal 3 April 1897 di Wina Austria. Hasil ciptaannya : Hungarian Dance, Muskoor Ein Deusches Requiem, Kuartet gesek.. paa usia 14 tahun ia telah menjadi pianis yang baik. Dia adalah seorang komponis terakhir dari aliran Romantik, karyanya sangat indah.
 Zaman Modern (1900 – sekarang)
Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanya hokum-hukum dan peraturan-peraturan, karena kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan dibidang teknik seperti Film, Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu dengan bebas.
Komponis-komponis pada Zaman Modern :
1. Claude Achille Debussy dari Prancis
2. Bella Bartok dari Honggaria.
3. Maurice Ravel dari Prancis.
4. Igor Fedorovinsky dari Rusia
5. Edward Benyamin Britten dari Inggris.

b. Musik dan Teknologi
Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada tahun 90an membuat banyak perubahan pada proses pembuatan dan penyampaian musik. Pembuatan musik jadi lebih baik karena metode penyimpanan data jadi sangat rapi dan baik. Sehingga, rekaman setiap nada tak akan hilang karena kesalahan-kesalahan fatal yang membuat file itu hilang.
Untuk itu seriring perkembangan waktu, manusia yang tidak ingin kehilangan musik yang dicintainya membuat media-media baru. Sampai saat ini media untuk merekam musik terus berkembang dari masa ke masa. Perkembangannya mulai dari piringan hitam, kaset, cakram padat (CD), sampai mp3. Di Indonesia sendiri media perekam tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Namun seiiring berjalannya waktu, beberapa dari media perekam tersebut mulai tidak digunakan lagi secara umum, kecuali untuk mereka yang mencintai dan mengoleksinya.
Selain metode penyimpanan membuat musik lebih abadi. Teknologi juga berperan untuk menghasilkan suara-suara yang dulu tidak sempat terpikir oleh musisi zaman dahulu yang hebat sekalipun. Untuk menghailkan suara-suara yang saya sebut aneh itu, diperlukan berbagai equipment yang ada seperti : effect dan synthsizer. Alat-alat tadi adalah keajaiban yang diciptakan manusia dalam menghasilkan suara-suara yang dapat mengantarkan penyampaian jiwa itu lebih tersampaikan.
Berikut keterangannya :
 Effect suara adalah sebuah alat yang memiliki kemampuan untuk memberikan keanekaragaman suara yang biasanya dipakai oleh musisi untuk membuat musik yang dimainkannya lebih indah. Ada berbagai jenis efek suara yang saat ini ada, dari berbagai jenis yang ada semuanya memproses suara asli dan memberikan polesan berupa efek yang menjadikan suaranya terdengar berbeda.
Alam pembuat effect suara biasanya menggunakan penyisipan suara lain untuk membuat suara yang baru, sehingga menghasilkan keluaran suara yang menarik dari yang sebelumnya. Contohnya suara peluru yang ditembakkan dapat digabung dengan suara melon yang sedang dimakan. Mungkin terdengar aneh, tapi bila disatukan hal ini bisa menjadi suara baru yang tak dapat kita duga sebelumnya. Masih banyak kehebatan effect suara yang belum saya jelaskan. Lain waktu materi ini akan saya lanjutkan. Sehingga akan menambah kaya materi dalam hal ini.

 Synthesizer adalah sebuah perangkat elektronik yang memproduksi suara dalam bentuk sinyal suara (disebut juga gelombang suara) dan mengirimkannya kepada pembangkit suara. Alat ini juga memungkinkan penggunanya untuk mengganti karakteristik suara seperti tinggi-rendahnya nada, warna suara, dan volume suara. Synthesizer sendiri sudah mempunyai 2 teknologi:
• FM Synthesis Pada awal kemunculan sound card, para pembuat sound card menggunakan teknologi Frequency Modulation Synthesis untuk mengeluarkan bunyi dari MIDI. Teknologi ini meniru instrumen musik, drum, dan efek lainnya secara matematis dengan memanipulasi gelombang sinus.
FM Synthesis menggunakan satu sinyal periodik (pembawa) untuk “menumpang” frekuensi dari sinyal lain. Jika sinyal pembawa masih dalam batas pendengaran manusia, maka akan ada perubahan karakteristik (warna) suara dari sinyal yang “dimodulasi”.
• Wavetable Synthesis Daripada memanipulasi gelombang sinus, Wavetable Synthesis (Wave Sample Synthesis) digunakan untuk merekam contoh suara menjadi bunyi. Teknologi ini menyimpan suara berkualitas tinggi, dan lebih sempurna dibandingkan FM Synthesis
c. Musik dan Internet
Metode perekaman yang ada saat ini yaitu dengan merekamnya kebentuk data di komputer dan langsung mengolah di dalamnya. Menghasilkan data yang gampang sekali di bajak. Pembajakan bukan hal aneh di internet. Karena begitu terbukanya dunia maya bagi orang-orang yang ingin melakukan kejahatan ini. Sehingga orang-orang yang tidak terlalu memikirkan bahwa ini adalah perbuatan jahat, akan dengan enaknya mengambil dan membajak karya-karya yang indah tadi. Untuk itu dibuatlah undang-undang yang mengatur hal ini(Yang akan saya bahas berikutnya).
Pernah saya bertanya kepada teman, apa dia memiliki lagu yang saya sukai. Tapi dengan gampangnya ia menjawabnya, “kan ada internet, download aja!”. Saya yang tidak memiliki dana pada saat itu, tentunya berpikir bahwa saya tidak dapat mendownloadnya. Tapi dia bilang, “gratis kan?”. Saya tahu jika lagu yang ada di internet tidaklah gratis dan jika gratis, artinya itu adalah pembajakan dan itu merupakan kejahatan intelektual. Sangat disayangkan kesadaran bangsa kita mengenai pembajakan masih sangat kurang. Oleh karena itu, bagi orang yang memiliki cukup uang belilah yang asli dan bukankah lebih baik jika kita berbagi saat mendengarnya.
Pertanyaan yang berikutnya mucul adalah apa pembanjakan ini diikhlaskan oleh musisi penciptanya? Saat ini musisi bermusik untuk apa? Apa untuk mencari uang? Ataukah menyampaikan pandangan hidupnya tentang dunia? Pertanyaan-pertanyaan tadi seharusnya dijawab langsung oleh mereka yang merasa musisi. Jika dia bermusik untuk mencari uang, apa masih ada jiwa yang hidup disetiap nada yang mereka mainkan?
Kembali ke bagian ini yaitu musik dan internet, adakah internet membuat musik jauh berkembang. Secara pribadi saya menjawab “iya”. Karena pendengar musik dapat mendengarkan musik yang jauh di negara yang mungkin pendengarnya tak tahu itu dimana(terlepas pendengarnya membeli kelegalannya atau tidak). Karena seperti yang di atas saya bahas bahwa musik adalah penampaian jiwa manusia dengan medium 7 nada. Pernah saya mendengar seorang musisi berkata tidak penting para fans membeli kaset dan cd aslinya tapi yang terpenting makna dari lagu yang dia ciptakan sampai ke hati para fansnya. Kesempatan membuka mata dan telinga pun bisa di tingkatkan dengan adanya internet karena terdapat video sharing yang menyediakan file yang berisikan informasi audiovisual. Sehingga musisi di ujung timur bisa membandingkan performencenya dengan yang ada di ujung barat, begitu juga sebaliknya.
Internet juga membantu para producer untuk menghasilkan kompilasi dua atau lebih musisi dari negara yang berbeda untuk bekolaborasi sehingga menghasilkan sebuah musik yang lebih variatif dan membuat sensasi yang berbeda. Adanya internet juga membuat dunia yang luas terasa lebih kecil dan membuat musisi dan fansnya lebih dekat.

Kesimpulan
1. Musik adalah jiwa manusia yang disampaikan dengan medium 7 nada, yaitu : do, re, mi, fa, sol, la dan si.
2. Musik sudah berada di sisi manusia sejak zaman dahulu kala.
3. Banyak media yang digunakan untuk menyimpan rekaman suara.
4. Musik yang disimpan dalam bentuk data memberi kesempatan untuk para pembajak untuk melakukan tindakan kriminal.
5. Internet memberi kesempatan manusia untuk dapat mengetahui dan membandingkan musik yang dimiliki setiap daerahnya.

Papua Kaya Situs Purbakala


Jayapura,

Wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat memiliki potensi besar berbagai situs arkeologi sebagai kekayaan sejarah bagi perjalanan perkembangan peradaban bangsa Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Arkeologi Jayapura, M.Irfan. "Situs arkeologi yang ditemukan di Papua, termasuk Papua Barat adalah situs yang berkaitan dengan perkembangan antropologi, budaya, etnik dan peninggalan kolonial," ujarnya. Arkeologi merupakan bidang ilmu yang mempelajari kehidupan manusia masa lalu berdasarkan bukti-bukti penemuan artefak dan fosil. Rentang waktu masa lalu ditetapkan untuk penemuan yang telah berumur 50 tahun ke belakang. Hal ini didasarkan pada UU No.5 Tahun 1992 tentang benda-benda arkeologi. Irfan mengakui, situs purbakala tertua yang ditemukan di Pulau Papua berusia pra sejarah, yaitu 40.000 - 30.000 tahun sebelum masehi.

Situs yang berlokasi di Kabupaten Biak ini berupa gua-gua yang pada dindingnya dijumpai lukisan-lukisan gua dan fosil-fosil moluska atau cangkang kerang. Kedua hal tersebut menandakan adanya kehidupan manusia pada masa lampau. Sementara itu, ditemukannya fosil moluska menjadi indikator penting adanya aktivitas manusia purbakala karena pada periode waktu tersebut menjadi makanan pokok bagi manusia pra sejarah. Moluska adalah makanan yang mudah didapat dan diolah dibandingkan dengan harus berburu binatang darat yang butuh mengeluarkan banyak energi. Lebih lanjut dia mengatakan, penemuan arkeologi di Biak ini merupakan jalan untuk merunut sejarah migrasi manusia ke Papua. "Hal ini membuktikan adanya kontak-kontak awal manusia sebelum kolonial masuk ke Papua," tandasnya.

Selain di Biak, penemuan dari jaman megalitikum terdapat di Situs Tutari, Kabupaten Jayapura. Di tempat ini ditemukan bongkahan batu berlukis berbentuk binatang-binatang melata. Sementara itu, arkeologi dari zaman kolonial juga banyak ditemukan di beberapa daerah di Papua karena wilayah ini pernah diduduki bangsa Belanda sejak tahun 1900-an hingga pecah Perang Pasifik di tahun 1940-an. Situs zaman kolonial ini misalnya Situs Ifar Gunung, Situs Asei Pulau dan Situs Hirekombe di Kabupaten Jayapura, Situs lainnya adalah adalah yang berkaitan dengan sejarah masuknya agama Islam ke Papua. Dibuktikan dengan ditemukannya Situs Makam Islam di Lapintal, Kabupaten Raja Ampat, Situs Islam di Pulau Nusmawan, Kabupaten Teluk Bintuni dan lain sebagainya. Dengan potensi arkeologi yang demikian besar, Balai Arkeologi Jayapura membagi wilayah kerjanya menjadi enam, yaitu daerah Kepala Burung, Teluk Cenderawasih, Teluk Bintuni, Pantai Selatan dan sekitarnya, Pantai Utara dan sekitarnya serta Pegunungan Tengah. Sejak sepuluh tahun terakhir ini, kegiatan penelitian dan pengembangan Balai Arkeologi Jayapura telah menemukan 89 situs yang sangat berharga, baik dari segi pendidikan dan budaya maupun wisata sejarah.

Followers

Club Cooee
rachmanda by Informatika