Partisi Harddisk

^SUSUNAN PARTISI HARDDISK^

Untuk membentuk partisi, kita bebas untuk menentukan jumlah partisi yang kita inginkan.
*Partisi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Primary, Extended, dan Logical.
Dalam praktek saya, kita cukup membutuhkan satu partisi Primary. Namun jika kita ingin menginstal banyak sistem operasi dalam satu hardisk, dibutuhkan lebih dari satu partisi Primary. Hal tersebut berlaku untuk OS yang hanya bisa booting dari partisi Primary, seperti DOS, WIn 3.x dan Win 9x. Sedangkan untuk OS lain seperti Win NT, Linux, OS2, bisa booting dari jenis partisi Logical.
#Primary# : Partisi jenis ini maksimal ada 4 buah dalam satu hardisk. Jika dalam hardisk juga ada partisi Extended, maka partisi Primary maksimal ada 3 buah.
#Extended# : Untuk jenis partisi ini hanya terdapat satu dalam satu hardisk, digunakan untuk menampung partisi Logical. Seperti diketahui dalam satu hardisk dibatasi hanya ada 4 Primary, maka untuk menciptakan partis lebih banyak, partisi Extended dapat dimanfaatkan. Partisi ini tidak dapat menampung data, hanya digunakan untuk menampung partisi Logical.

**PERSIAPAN PARTISI HARDDISK**
1.Lakukan deteksi harddisk melalui BIOS.
2.Siapkan start-up disk/CD sistem operasi yang bootable(disertakan dalam CD bonus.
3.Ubah boot squence( setingan pada BIOS) CD-ROM, C, A (jika pertama kali akan menggunakan start-up dari CD).
4.Setelah itu, restart komputer.
Komputer akan membaca CD-ROM terlebih dahulu untuk mencari sistem. Jika ditemukan, pada layar akan muncul prompt A> sebagai tanda siap untuk menginstal.
Menampilkan partisi
Untuk melihat informasi partisi yang sudah ada di harddisk, beri tanda [1] di “Enter choice” pada menu utama fdisk dengan angka [4]. Selanjutnya akan kaluar jendela Display Partition information. Jika harddisk sudah pernah digunakan dan sudah dipartisi menjadi dua, tampilan yang keluar sbb:

Display partition information
Partition Status type volume Label Mbytes system Usage
C : 1 A PRI DOS Haufal 1148 FAT 16 90%
2 EXT DOS 126 10%

Total disk space 1274 mbytes (1 Mbyte = 1048576 bytes)

The Extented DOS Partition Contains logical Dos Drive.
Do you want to display the logical drive information (Y/N). . . . . . . . . . . . . . . . . . .?[Y]

Press Esc to return to FDISK option.

Harddisk tersebut mmemiliki kapasitas 1.274 MB dan sudah dibagi dua menjadi partisi PRI DOS (drive C) dan logical DOS (drive D) masing-masing dengan kapasitas 1.148 MB (90% dari 1.274 MB) dan 126 MB (10% dari 1.274 MB).
Partisi drive D mengandung logikal drive dan jika ingin di tampilkan jawab Y (Yes) dan tekan enter. Tekan Esc jika ingin kembali ke menu utama FDISK. Logikal drive adalah sisa dari partisi primary drive.
Membuat Partisi
Partisi Drive C

Pada kalimat “Enter choice” [1] untuk memilih Create DOS partition or Logical DOS Drive. Selanjutnya akan keluar menu utama Create DOS Partition or Logical DOS Drive sebagai berikut :
Create DOS Partition or Logical DOS Drive

Current fixed disk drive : 1

Choose one on the following
5.Create Primary DOS Partition
6.Create extended DOS Partition
7.Create Logical DOS Drive (s) in the Extended
DOS Partition

Enter choice : [1]

Press Esc to return to FDISK Options

Pada “Enter choice” ketik [1] untuk memilih Create Primary DOS Partition, yaitu untuk membuat partisi pada drive C. selanjutnya akan keluar jendela Create Primary DOS Partition sebagai berikut :
Do you wish to use the maximum available size for a primary DOS Partition and make the Partition active(Y/N) ……………? [Y]

Timpa Y (yes) dengan mengetik N (no) sehingga keluar lagi pertanyaan pada jendela berikutnya :
Enter Partition size in Mbytes or percent of disk space
(%) to Create a primary DOS Partition …………… [90%]

Masukkan jumlah partisi yang diinginkan, boleh dalam Mbyte atau %. Pada contoh ini diisikan 90%. Sisanya (10%) untuk Extended DOS Partition (partisi untuk drive D). selanjutnya tekan enter. Tekan Esc setelah keluar pernyataan bahwa partisi dirve C telah dibuat (Primary DOS Partition created). Berikutnya, sistem akan kembali ke menu utama fdisk option.

Partisi Drive D

Pada “Enter choice” kembali ketik [1] untuk memilih Create DOS Partition or Logical DOS Drive, yaitu untuk membuat partisi pada drive D (Extended DOS Partition). Abaikan saja peringatan (WARNING) yang keluar.
Setelah keluar menu utama Create DOS Partition or Logical DOS Drive, ketik [2] pada “Enter choice” untuk memilih Create Extended DOS Partition, yaitu untuk membuat partisi pada drive D.
Enter Partition size in Mbytes or percent of disk space (10%) to Create Extended DOS Partition …………… [126]

Pada bagian ini kita tidak perlu mengisi jumlah partisinya, langsung enter saja. Secara otomatis, yang digunakan pada drive D adalah sisanya. Pada contoh ini sebesar 10% atau 126 MB.
Pada jendela berikutnya akan keluar pemberitahuan bahwa partisi pada drive D sudah dibuat (Extended DOS Partition created). Tekan Esc untuk melanjutkan perintah dan selanjutnya akan muncul jendela create logical DOS drive (s) in the Extended DOS Partition, yaitu untuk mengisi logical drive pada partisi drive D
Enter logical drive size in Mbytes or percent of disk space (%) ……… [126]

Tekan enter sehingga fdisk akan mengeluarkan pernyataan sebagai berikut :
All Available space in the Extended DOS Partition is assigned to logical drive

Tekan Esc untuk kembali ke menu utama fdisk options.
Mengaktifkan Partisi

Dari menu utama fdisk options pilih Set Active Partition dengan mengetik [2] pada “Enter choice” sehingga keluar jendela Set Active Partition yang intinya adalah pertanyaan sebagai berikut :
Enter the number or the partition you want to make active ………. [1]

Ketik [1] untuk mengakifkan drive C dan kemudian tekan enter. Selanjutnya akan keluar pemberitahuan Partition 1 made active (partisi drive C sudah dibuat aktif) dan tekan Esc untuk kembali ke menu utama fdisk options. Karena sudah selesai, tekan Esc lagi untuk keluar dari fdisk sehingga akan keluar pemberitahuan system will not restart. Sistem akan melakukan restart dan masukkan cd bootable.

Memformat Harddisk
Setelah di-restart, sistem akan kembali ke A:\>. Selanjutnya harddisk siap untuk diformat. Cara memformatnya harus dua kali karena harddisk sudah kita partisi menjadi dua bagian yaitu C dan D. setelah harddisk dipartisi, harddisk perlu diformat agar bisa diisi sistem dan data. Perintah untuk memformat drive C sebagai berikut :
A:>format c:/s
Setelah selesai, drive D kita format dengan perintah sebagai berikut :
A:> format d
Perintah yang diberikan untuk memformat drive C dan D berbeda. Perintah c:/s pada drive C artinya, kita memformat drive C dan sekaligus memberinya sistem.

0 Response to "Partisi Harddisk"

Posting Komentar

Followers

Club Cooee
rachmanda by Informatika