Linus Torvalds, Software Free Bersistem Operasi

Tahun 1991, seorang mahasiswa University of Helsinki, Finlandia membagi-bagikan kode sumber (source code) kernel Linux via internet. Kini 19 tahun kemudian kode-kode yang dibagikannya telah menjelma menjadi sebuah sistem operasi besar yang dikenal jutaan pengguna komputer di dunia.

Linus Torvalds, sosok mahasiswa pendiam itu tak pernah menyangka bahwa kernel Linux yang dikembangkannya melahirkan sebuah bisnis bernilai miliaran dolar di kemudian hari. Linux, dulu mungkin hanya sebagai kernel atau jantung sistem operasi. Kernel Linux dilengkapi dengan berbagai software lainnya yang membentuk sistem operasi. Lalu Linux bergeser menjadi istilah untuk sistem operasi lengkap yang disebut distro (distribution). Misalnya Fedora.

Kini, Linux pun telah dianggap sebagai sistem operasi paling menjanjikan, dan dapat dibenamkan ke dalam server, komputer desktop, tablet PC, PDA, ponsel, GPS, robot, bahkan pesawat ulang alik buatan NASA. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.

Perjalanan panjang Linus mengembangkan Linux bukan tanpa rintangan. Berulang kali, Linus harus berdebat dengan Andrew S Tanenbaum dan juga Richard M Stallman yang fanatik dengan konsep free software terutama ketika berbicara pengertian mengenai sisi keterbukaan (open). Linus tak pernah mempedulikan apakah kemudian dalam suatu sistem operasi bercampur program free dan proprietery.

Tanenbaum, dan Stallman banyak mempengaruhi Linus dalam merekayasa Linux. Untuk diketahui Tanenbaum ialah sosok pembuat Minix, suatu sistem operasi yang menjadi inspirasi Linux. Sementara, Stallman dikenal sebagai sosok dibelakang proyek GNU. Sistem Linux kebanyakan berasal dari sistem operasi GNU, yang dikeluarkan tahun 1984 oleh Richard Stallman. Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas.

Perdebatan Linus dengan Tanenbaum terjadi ketika tahun 1992, saat Tanembaum menulis sebuah artikel di Usenet yang mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan zaman. “Linux hanyalah sebuah sistem operasi dengan rancangan monolitik dan terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat portable, di mana digambarkannya sebagai sebuah ‘kesalahan mendasar’ kata Tanenbaum Tulisan tersebut berujung kepada sebuah debat tentang rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.

Tapi perdebatan tersebut tak menyurutkan niat pria yang gemar bersepeda itu mengembangkan sistem operasinya. Linus terus mengembangkan kernel Linux yang kini berukuran 290-an MegaBytes atau melebihi 9 milyar baris kode. Linux beserta timnya menerima masukan baris-baris kode dari seluruh penjuru dunia, menyortir, menetapkan skala prioritas dan memasukkan gagasan paling brilian ke dalam kernel. LSD sendiri disokong oleh puluhan raksasa IT seperti IBM, HP, Dell dan Sun, baik dari sisi materi maupun sumber daya manusia.

Keterbukaan pada source codenya, membuat banyak kelompok pengembang yang ikut memperbaiki segala fitur Linux, sekaligus memindahkan berbagai aplikasi agar berjalan di Linux. Linux yang tadinya cenderung asing menjadi kian user friendly, karena adanya KDE dan GNOME.

Pemanfaatan sistem operasi Linux juga kini sudah diterapkan pada superkomputer dunia seperti The Tetragrid, sebuah megakomputer dari Amerika yang dapat menghitung lebih dari 13 triliun kalkulasi per detik (13.6 TeraFLOPS – Floating Operations Per Second). Tetragrid dapat dimanfaatkan untuk mencari solusi dari masalah matematika kompleks dan simulasi, dari astronomi dan riset kanker hingga ramalan cuaca.

Saat ini Linux di negara-negara berkembang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Harga perangkat lunak bisa mencapai 100 dollar AS atau lebih. Di negara yang rata-rata penghasilan per tahunnya antara 200-300 dollar AS, uang 100 dollar AS sangatlah besar. Dengan adanya Linux, semua berubah. Kini hampir setiap kata-kata Linus menjadi sabda di kalangan Linuxer yang menciptakan standar nilai tertentu. Setiap publikasi, pidato, email dab press releasenya selalu ditunggu-tunggu jutaan orang.

Linus Torvalds
Tempat Tanggal Lahir : Helsinki, 28 Desember 1969 Helsinki, Finlandia
Kewarganegaraan : Finlandia
Istri : Tove Torvalds
Orang tua : Nils Torvalds (ayah) (srn)


Sumber Info:
okezone

0 Response to "Linus Torvalds, Software Free Bersistem Operasi"

Posting Komentar

Followers

Club Cooee
rachmanda by Informatika